Minggu, 15 November 2020

Cerpen: Pengertian, Unsur, Struktur dan Ciri-cirinya



Pernahkah kamu mendengar sebuah buku berjudul “Seribu Kunang-kunang di Manhattan”? Buku ini adalah buku yang berisi kumpulan cerpen atau cerita pendek karangan Umar Kayam yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1972. Sebuah buku yang sangat menarik untuk dibaca terutama buat kalian yang saat ini sedang mempelajari Bahasa Indonesia khususnya di materi cerita pendek. 

Pengertian Cerpen

Cerpen (cerita pendek) atau dalam Bahasa Inggris disebut short story, dalam ensiklopedia Britannica, adalah karangan prosa fiksi berbentuk naratif yang lebih pendek daripada novel dan biasanya hanya menceritakan sedikit tokoh. Sedangkan dalam KBBI, cerpen diartikan sebagai kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika)

Karena pendeknya cerita yang diceritakan dalam cerpen, maka lahirlah ungkapan bahwa cerpen adalah cerita yang dapat dibaca habis dalam sekali duduk. Ya meski dalam kenyataannya bisa berbalik sih terutama kalau cerita yang disampaikan ternyata cukup berat untuk dipahami alias bikin mikir. 

Unsur-unsur Dalam Cerpen

Di dalam sebuah cerpen, terdapat unsur-unsur yang menyusunnya. Unsur cerpen dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam sedangkan ekstrinsik berasal dari luar cerpen tersebut. 

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Tema

Ada berbagai tema yang bisa dibahas dalam cerpen mulai dari asmara, sosial, budaya, sampai keluarga.  

Tokoh dan Penokohan

Dalam cerpen, ada tokoh yang berperan sebagai orang baik, orang jahat, atau orang yang biasa-biasa saja. Penokohan dapat dikenalkan dengan cara mendiskripsikannya atau melalui dialog yang dilakukan si tokoh dalam cerita. 

Contohnya adalah sebagai berikut: 

“Pria itu dikenal dengan nama Iqbal. Ia adalah pria yang dikenal pandai berbaur dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dengan kemampuan tersebut, tak mengherankan bila ia memiliki banyak sekali teman.” 

Latar

Unsur berikutnya adalah latar belakang terjadinya cerita. Selain latar tempat dan waktu kejadian, peristiwa yang sedang terjadi dalam cerita juga merupakan latar.

Misalkan nih:

“Kejadian ini sudah cukup lama terjadi. Saat itu adalah awal musim hujan yang basah.”

Alur

Berikutnya adalah alur dalam cerpen apakah alur yang digunakan adalah maju mundur, mundur maju, atau bahkan campuran.

Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen juga masuk ke dalam unsur intrinsik. Sudut pandang yang digunakan bisa berupa orang pertama (aku/saya/gue), orang ketiga (dia/nama tokoh/mereka), dan bisa juga menggunakan sudut pandang orang kedua.  

Amanat

Selanjutnya adalah amanat yang terkandung dalam cerita. Misalkan cerpen yang diceritakan mengandung amanat supaya pembacanya menerapkan protokol kesehatan yang berlaku supaya penyebaran penyakit dapat dicegah. 

Unsur-unsur Ekstrinsik Cerpen 

Latar belakang hidup pengarang 

Latar belakang yang dimiliki si pengarang dapat mempengaruhi cerita pendek atau cerpen yang dihasilkannya. Misalkan kondisi psikologi penulis saat menulis, pandangan politiknya, dan lain sebagainya. Contohnya bisa kalian temukan dari cerpen-cerpen karya Ahmad Tohari nih. Cerpen-cerpen beliau biasanya berlatar belakang kehidupan pedesaan di mana tempat beliau tinggal. 

Keadaan sosial politik masyarakat 

Keadaan tempat tinggal penulis juga dapat berpengaruh dalam karyanya. Misalkan kondisi perekonomian, situasi sosial politik, dan lain-lain. Contohnya adalah keadaan Indonesia pada 1998 yang bisa kalian temukan di beberapa cerpen karya Seno Gumira Ajidarma. Keadaan Indonesia yang sedang mengalami kesusahan dan munculnya berbagai kerusuhan ditangkap oleh Seno Gumira Ajidarma dalam cerpennya yang berjudul CLARA atawa Wanita yang Diperkosa.

Struktur Cerpen

Tak hanya memiliki unsur, cerpen juga mempunyai struktur pembentuknya. Berikut adalah struktur yang ada pada sebuah cerpen. 

Pengenalan situasi cerita

Pada bagian ini, biasanya penulis menceritakan bagaimana situasi yang sedang terjadi, memperkenalkan tokoh, dan informasi umum lainnya. 

Pengungkapan peristiwa

Selanjutnya, penulis mulai menceritakan apa yang sedang terjadi di dalam cerita.

Menuju pada adanya konflik

Lalu, konflik mulai dipaparkan di dalam cerita. Misalnya mulai dijelaskan bahwa si tokoh ternyata meskipun pintar dia memiliki kendala dalam belajar. 

Puncak konflik atau klimaks

Di sini, konflik mencapai puncaknya. Misalnya si tokoh yang kesulitan belajar tadi mulai tak tahan dengan kesulitannya dan akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri menghadapi mantan yang dibencinya. 

Penyelesaian

Di bagian penyelesaian, cerita berpusat pada ending yang bisa diisi dengan solusi atau juga penutup cerita. Misalkan si tokoh tadi setelah bertemu dengan mantannya mendapatkan rekomendasi aplikasi belajar online bernama Zenius yang bisa membantu masalah belajarnya. 

Ciri-ciri Cerpen

Setelah mengetahui unsur dan struktur dari sebuah cerpen, selanjutnya kamu perlu mengetahui ciri-ciri dari sebuah cerpen atau cerita pendek. Berikut adalah ciri-cirinya. 

  1. Cerita kebanyakan dibuat berdasarkan kisah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Cerita tidak mendeskripsikan tokoh cerita secara detail, tetapi tetap dapat memberikan penggambaran sifat dari tokoh tersebut. 
  3. Cerita ditulis menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca.
  4. Cerita dibuat dengan hanya menceritakan satu kejadian atau peristiwa saja.

Demikianlah materi singkat mengenai cerita pendek atau cerpen. Buat kalian yang suka membaca cerpen, ada banyak sekali buku kumpulan cerpen yang bisa kalian baca mulai dari Senja dan Cinta yang Berdarah-nya Seno Gumira Ajidarma, Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan, Malam Terakhir karya Leila S. Chudori dan masih banyak lagi buku kumpulan cerita pendek atau cerpen karya penulis Indonesia yang bisa kamu baca dan sangat oke untuk dikoleksi. 

Oke, sekian dari aku dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya yaa 😉

Posting Sebelumnya
Posting berikutnya

0 komentar: